Kamis, 02 Januari 2014

Rupiah menuju penguatan mingguan sejak Oktober

Pada transaksi perdagangan hari ini (3/1), mata uang rupiah menuju penguatan mingguan pertama sejak Oktober 2013 lalu. Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 10.36 WIB, rupiah menguat 0,2% pada pekan ini menjadi 12.236 per dollar AS. Meski demikian, pada hari ini, posisi rupiah menorehkan pelemahan sebesar 0,6%.
Sementara itu, di pasar offshore, harga kontrak rupiah non deliverable forwards (NDF) untuk pengantaran satu bulan ke depan melemah 0,1% sejak 27 Desember lalu. Sedangkan untuk hari ini, kontrak yang sama melemah 0,5% menjadi 12.265. Jika dibandingkan, posisi rupiah di pasar NDF lebih lemah dibanding posisi rupiah di pasar spot.
Salah satu faktor yang mendorong penguatan rupiah pekan ini adalah posisi neraca perdagangan Indonesia yang menorehkan surplus terbesar dalam 20 bulan terakhir. Asal tahu saja, tingkat ekspor Indonesia berhasil melampaui impor pada November dengan nilai mencapai US$ 777 juta. Sementara, tingkat inflasi pada Desember tak banyak mencatatkan perubahan di level 8,38%.
“Data yang mendukung seperti neraca perdagangan yang surplus dan stabilisasi inflasi membuat tekanan terhadap rupiah mereda. Meski demikian, kami percaya rupiah masih akan terdepresiasi,” jelas Prakriti Sofat, ekonom Barclays Plc.

Harga Minyak WTI Berakhir Turun 3%, Anjlok Terbesar dalam 14 Bulan

Harga minyak mentah jenis WTI dini hari tadi akhirnya ditutup dengan membukukan penurunan tajam (03/01). Harga komoditas ini anjlok terbesar dalam nyaris 14 bulan belakangan seiring dengan membaiknya ekonomi di Amerika Serikat. Hal ini meningkatkan spekulasi bahwa Fed akan lanjut melakukan pengurangan stimulus moneter.
Harga minyak mentah berjangka mengalami penurunan sebesar 3 persen setelah data klaim pengangguran mengalami penurunan dan aktivitas di sektor manufaktur mengalami ekspansi. Fed mengawasi area-area tersebut untuk memutuskan seberapa cepat lembaga itu bisa mengurangi pembelian obligasi bulanannya.
Penurunan harga minyak mentah juga terjadi seiring dengan menguatnya nilai tukar dollar terhadap euro. Sementara itu bursa saham yang retreat dari posisi rekor tertinggi turut menjadi alasan penurunan harga minyak mentah tersebut.
Harga minyak mentah berjangka untuk kontrak Februari mengalami penurunan sebesar 2.98 dollar dan ditutup pada posisi 95.44 dollar per barel. Penurunan harian ini adalah yang paling tajam sejak tanggal 7 November 2012 yang lalu. Harga kontrak ini ditutup pada level penutupan terendah sejak tanggal 2 Desember.

Akhir pekan, harga acuan emas Antam naik Rp 8.000

Harga emas batangan bersertifikat di Logam Mulia milik PT Aneka Tambang (Antam) Tbk hari ini, Jumat (3/1) turun dari posisi harga kemarin.
Berdasarkan perhitungan KONTAN, harga acuan 1 gram emas Antam naik Rp 8.000 jika dibandingkan harga Kamis (2/1) menjadi Rp 492.000. Kemarin, posisi harga acuan Antam 1 gram berada di level Rp 484.600.
Sementara, harga pembelian kembali emas (buyback) oleh pihak Antam Rp 472.000. Angka tersebut juga naik Rp 8.000 dibanding harga kemarin.
Adapun harga emas batangan milik Antam dalam pecahan lainnya, yakni:
1 gram: Rp 532.000
5 gram: Rp 2.515.000
10 gram: Rp 4.980.000
25 gram: Rp 12.375.000
50 gram: Rp 24.700.000
100 gram: Rp 49.350.000
250 gram: Rp 123.250.000
500 gram: Rp 246.300.000

Jumat, 27 Desember 2013

DISCLAIMER

DISCLAIMER Semua informasi yang terdapat dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. blog ini berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian blog ini tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia.
Blog ini dan penulis tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari website monexnews ini.

Yen Uji Level 105 Atas Penguatan Dollar

Monexnews.-Semua kebijakan stiulus Jepang telah mengangkat dollar naik 22% terhadap Yen selama tahun ini pada penguatan tahunan terbesar sejak 1979.
Yen pada kisaran 104.80 pada hari Jumat setelah mencatat 105.00. Opsi menempatkan limit sell menumpuk pada kisaran 105 menjadikannya resistance kuat.
Stochastic daily bergerak cross naik pada zona overbought, indikasi trend bullish bertahan menguat. MACD daily bergerak naik mendatar pada zona positif, indikasi trend bullish masih bertahan.
Trend Bullish
Res         : 105.35 – 105.68 – 105.97
Sup        : 104.25 – 103.92 – 103.65



















Lihat DISCLAIMER

Kamis, 26 Desember 2013

VW Siap Kalahkan GM di China


Volkswagen Siap Kalahkan GM di China. Volkswagen AG siap untuk menjual lebih banyak kendaraan di China daripada General Motors Co. untuk pertama kalinya dalam sembilan tahun, untuk mendapatkan tempatnya kembali sebagai produsen mobil terbesar di pasar otomotif terbesar di dunia. Kedua perusahaan telah melampaui target mereka untuk mengirimkan 3 juta kendaraan di China pada tahun ini, dengna Volkswagen melewati target tersebut pada tanggal 5 Desember dan GM seminggu setelah itu. Produsen mobil asal Jerman telah memimpin penjualan sekitar 70.000 kendaraan sampai 11 bulan pertama, menurut data dari produsen-produsen mobil tersebut. 

27 Desember 2013


  • Euro Terbantu Arus Repatriasi Perbankan. Lambannya pemulihan ekonomi kawasan tidak menghalangi Euro bergerak menguat terhadap Dollar AS pada hari Kamis. Arus repatriasi perbankan dan pembelian oleh eksportir zona Euro telah mendorong mata uang tunggal, seiring surplus neraca meningkat tajam. Namun Greenback mampu membatasi pelemahan pasca angka klaim awal pengangguran merosot ke level terendah dalam hampir sebulan, yang menambah optimisme pertumbuhan pasar tenaga kerja. 



  • Outlook Kebijakan Jepang Merugikan Yen. Yen anjlok ke level terendah 5-tahun versus Dollar AS di tengah spekulasi bahwa Bank of Japan masih akan mempertahankan, atau bahkan meningkatkan kebijakan ultra-longgar guna menaklukkan deflasi. Itu kontras dengan langkah Fed yang pada pekan lalu telah mengumumkan akan mulai mengurangi stimulus. Sementara minutes  pertemuan Bank of Japan menunjukkan keprihatinan seorang anggota dewan, yang menilai perlambatan pertumbuhan bisa mencerminkan penurunan tren. 



  • Kecemasan Atas Likuiditas China Membebani Aussie. Dollar Australia diperdagangkan melemah terhadap greenback seiring kejatuhan saham China, di tengah kekecewaan investor terhadap pemerintah yang urung mengambil tindakan lebih lanjut untuk mengatasi krisis uang tunai. People’s Bank of China berhenti melakukan operasi pasar pada hari Kamis seiring repurchase rate 7-hari stabil di sekitar 5,3%, setelah sempat melonjak ke level puncak 6-bulan pada pekan lalu. Kehilangan 1,6%, Shanghai Composite Index ditutup pada level terendah sejak 23 Agustus. 



  • China Perkirakan Pertumbuhan di Tahun 2013 Sebesar 7.6%. China perkirakan pertumbuhan mereka akan melambat menjadi 7.6% pada tahun ini, dengan meningkatnya tantangan yang berikan tekanan pada model pertumbuhan tradisional negara tersebut yang di pimpin oleh belanja investasi, berdasarkan laporan dari Xinhua News Agency. Kalkulasi terhadap kenaikan GDP untuk tahun 2013 sudah termasuk dalam laporan dari Dewan Negara, atau kabinet, kepada legislatif, dan dibandingkan dengan target pemerintah sebesar 7.5%, kata oleh Xinhua kemarin. 



  • Aksi Profit-Taking Bebani Kospi. Nikkei rally setelah durable goods orders dan penjualan rumah AS memberikan bukti tambahan akan berlanjutnya momentum pemulihan ekonomi terbesar di dunia tersebut. Ini merupakan pertama kalinya Nikkei menembus 16000 sejak Desember 2007. Sementara itu, BoJ’s Kuroda mengatakan inflasi Jepang dapat mencapai 1 persen di semester pertama 2014 dan dapat membantu kenaikan ekspektasi inflasi. 


  • Wall Street Reli, Kembali Cetak Rekor Penutupan Baru. Bursa saham AS menguat pada hari Kamis, dengan Wall Street melanjutkan penguatan ke rekor tertinggi setelah data menunjukkan lebih sedikit warga Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran pada pekan lalu, berikan cahaya positif pada pasar kerja. Dengan kembali di tutup di rekor tertinggi, indeks Dow Jones Industrial Average naik untuk sesi keenam beruntun, menambahkan 122.33 poin, atau 0.8%, menjadi 16,479.88. Indeks S&P 500 menguat 8.7 poin, atau 0.5%, ke rekor penutupan di 1,842.02. 

 
  •  Emas Rebound Dalam Perdagangan Pasca Natal. Emas dan perak berjangka menguat dalam perdagangan yang tipis pada hari Kamis setelah Natal, mendapatkan dorongan dari permintaan fisik dari Asia, sementara itu dalam laporan terpisah klaim tunjangan pengangguran terlihat mengalami penurunan yang lebih besar dari perkiraan. Emas berjangka kontrak Februari naik sebesar $9, atau 0.7%, untuk di tutup di $1.212.30/onz di New York Mercantile Exchange. Ini telah menjadi tahun yang kejam bagi emas, dengan emas turun hampir 28% sejak 1 Januari, menurut FactSet, dan berada di jalur untuk berakhirnya kenaikan harga beruntun selama 13 tahun. 
 
  • Minyak Naik Tipis Di Tengah Optimisnya Data Kerja AS. Minyak berjangka berakhir dengan sedikit lebih tinggi pada hari Kamis dalam perdagangan choppy setelah libur Natal, terdorong kembali ke wilayah positif setelah penurunan yang lebih besar dari perkiraan pada klaim tunjangan pengangguran AS, sementara itu kenaikan harga minyak di batasi oleh laporan kenaikan persediaan minyak mentah AS oleh API. Minyak kontrak bulan Februari naik sebesar 33 sen, atau 0.3%, untuk di tutup di $99.55 per barel di New York Mercantile Exchange