Kamis, 26 Desember 2013

27 Desember 2013


  • Euro Terbantu Arus Repatriasi Perbankan. Lambannya pemulihan ekonomi kawasan tidak menghalangi Euro bergerak menguat terhadap Dollar AS pada hari Kamis. Arus repatriasi perbankan dan pembelian oleh eksportir zona Euro telah mendorong mata uang tunggal, seiring surplus neraca meningkat tajam. Namun Greenback mampu membatasi pelemahan pasca angka klaim awal pengangguran merosot ke level terendah dalam hampir sebulan, yang menambah optimisme pertumbuhan pasar tenaga kerja. 



  • Outlook Kebijakan Jepang Merugikan Yen. Yen anjlok ke level terendah 5-tahun versus Dollar AS di tengah spekulasi bahwa Bank of Japan masih akan mempertahankan, atau bahkan meningkatkan kebijakan ultra-longgar guna menaklukkan deflasi. Itu kontras dengan langkah Fed yang pada pekan lalu telah mengumumkan akan mulai mengurangi stimulus. Sementara minutes  pertemuan Bank of Japan menunjukkan keprihatinan seorang anggota dewan, yang menilai perlambatan pertumbuhan bisa mencerminkan penurunan tren. 



  • Kecemasan Atas Likuiditas China Membebani Aussie. Dollar Australia diperdagangkan melemah terhadap greenback seiring kejatuhan saham China, di tengah kekecewaan investor terhadap pemerintah yang urung mengambil tindakan lebih lanjut untuk mengatasi krisis uang tunai. People’s Bank of China berhenti melakukan operasi pasar pada hari Kamis seiring repurchase rate 7-hari stabil di sekitar 5,3%, setelah sempat melonjak ke level puncak 6-bulan pada pekan lalu. Kehilangan 1,6%, Shanghai Composite Index ditutup pada level terendah sejak 23 Agustus. 



  • China Perkirakan Pertumbuhan di Tahun 2013 Sebesar 7.6%. China perkirakan pertumbuhan mereka akan melambat menjadi 7.6% pada tahun ini, dengan meningkatnya tantangan yang berikan tekanan pada model pertumbuhan tradisional negara tersebut yang di pimpin oleh belanja investasi, berdasarkan laporan dari Xinhua News Agency. Kalkulasi terhadap kenaikan GDP untuk tahun 2013 sudah termasuk dalam laporan dari Dewan Negara, atau kabinet, kepada legislatif, dan dibandingkan dengan target pemerintah sebesar 7.5%, kata oleh Xinhua kemarin. 



  • Aksi Profit-Taking Bebani Kospi. Nikkei rally setelah durable goods orders dan penjualan rumah AS memberikan bukti tambahan akan berlanjutnya momentum pemulihan ekonomi terbesar di dunia tersebut. Ini merupakan pertama kalinya Nikkei menembus 16000 sejak Desember 2007. Sementara itu, BoJ’s Kuroda mengatakan inflasi Jepang dapat mencapai 1 persen di semester pertama 2014 dan dapat membantu kenaikan ekspektasi inflasi. 


  • Wall Street Reli, Kembali Cetak Rekor Penutupan Baru. Bursa saham AS menguat pada hari Kamis, dengan Wall Street melanjutkan penguatan ke rekor tertinggi setelah data menunjukkan lebih sedikit warga Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran pada pekan lalu, berikan cahaya positif pada pasar kerja. Dengan kembali di tutup di rekor tertinggi, indeks Dow Jones Industrial Average naik untuk sesi keenam beruntun, menambahkan 122.33 poin, atau 0.8%, menjadi 16,479.88. Indeks S&P 500 menguat 8.7 poin, atau 0.5%, ke rekor penutupan di 1,842.02. 

 
  •  Emas Rebound Dalam Perdagangan Pasca Natal. Emas dan perak berjangka menguat dalam perdagangan yang tipis pada hari Kamis setelah Natal, mendapatkan dorongan dari permintaan fisik dari Asia, sementara itu dalam laporan terpisah klaim tunjangan pengangguran terlihat mengalami penurunan yang lebih besar dari perkiraan. Emas berjangka kontrak Februari naik sebesar $9, atau 0.7%, untuk di tutup di $1.212.30/onz di New York Mercantile Exchange. Ini telah menjadi tahun yang kejam bagi emas, dengan emas turun hampir 28% sejak 1 Januari, menurut FactSet, dan berada di jalur untuk berakhirnya kenaikan harga beruntun selama 13 tahun. 
 
  • Minyak Naik Tipis Di Tengah Optimisnya Data Kerja AS. Minyak berjangka berakhir dengan sedikit lebih tinggi pada hari Kamis dalam perdagangan choppy setelah libur Natal, terdorong kembali ke wilayah positif setelah penurunan yang lebih besar dari perkiraan pada klaim tunjangan pengangguran AS, sementara itu kenaikan harga minyak di batasi oleh laporan kenaikan persediaan minyak mentah AS oleh API. Minyak kontrak bulan Februari naik sebesar 33 sen, atau 0.3%, untuk di tutup di $99.55 per barel di New York Mercantile Exchange

Tidak ada komentar:

Posting Komentar